Dijebak ke Rumah Korban, Pembunuh Pemilik Toko yang Dicor di Rawamangun Ditangkap

JAKARTA, KOMPAS.com – Polres Metro Jakarta Timur menangkap terduga pelaku pembunuhan pemilik toko yang ditemukan dicor di Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.

Pelaku yang berinisial ZA (35) ditangkap pada Rabu (26/2/2025) sore, setelah dilakukan pelacakan oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengungkapkan, istri korban melaporkan kehilangan suaminya pada 24 Februari 2025.

Baca juga: Semen Mengeras, Damkar Turun Tangan Evakuasi Jasad Pemilik Toko yang Dicor di Rawamangun

“Di situlah baru penyelidik Polres Metro Jakarta Timur berupaya mengungkap kasus tersebut, dan kebetulan memang sebagian harta korban, berupa uang, sudah diambil oleh terduga pelaku dan ditransfer ke rekeningnya,” kata Nicolas, Rabu.

Nicolas menambahkan, pelaku juga masih membawa ponsel milik korban saat ditangkap. Selain itu, polisi juga melacak adanya jejak transaksi keuangan.

“Jadi ATM-nya diambil dan ditransfer, diambil uangnya dari ATM, dan juga ada transferan uang ke rekening terduga pelaku,” jelasnya.

Pelaku ditangkap di Cipete, Jakarta Selatan, tepatnya di rumah korban. Polisi menjebak pelaku agar mendatangi rumah korban.

“Pelakunya masih polos, tidak sengaja bunuh orang. Kalau memang benar pembunuh, dia sudah hilang,” ungkap Nicolas.

Baca juga: Lokasi Mayat Dicor di Rawamangun, Dulu Juga Pernah Ditemukan Kerangka Manusia

Kapolres menambahkan bahwa terduga pelaku mengambil uang tunai sebesar Rp 10 juta dan mentransfer Rp 40 juta menggunakan nomor rekening korban, yang diketahui karena pelaku merupakan orang kepercayaan korban.

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur mengungkapkan bahwa jenazah korban, yang bernama JS (69), ditemukan dalam kondisi dicor di saluran air belakang tokonya.

Nicolas Ary Lilipaly menyatakan, korban diduga sudah tewas selama dua hari dan dikerumuni lalat sebelum dicor oleh pelaku.

“Selanjutnya, dia masukkan ke dalam saluran air berupa got dan ditutup dengan semen dan batu bata,” kata Nicolas.

Proses evakuasi jenazah korban dilakukan dengan bantuan tim pemadam kebakaran, mengingat kondisi semen yang sudah mengeras.

“Kami bersama-sama dengan Damkar akan membongkar semen itu untuk dilakukan otopsi mayat. Mungkin itu yang dapat saya sampaikan,” tutup Nicolas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *