BEKASI, KOMPAS.com – Pasangan suami istri berinisial YM (36) dan DS (30) ditemukan tewas di kamar kontrakannya di Kampung Jati Warung Kobak, Desa Pasirgombong, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (25/2/2024), sekitar pukul 08.00 WIB.
Keduanya ditemukan meninggal oleh pemilik kontrakan, Jaman (61). YM ditemukan tewas di kamar mandi. Dia diduga bunuh diri,
Sementara itu, jasad istri YM, DS ditemukan di atas kasur dengan kondisi tubuh sudah membusuk tertutup selimut.
Dalam kasus ini, muncul dugaan adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Hal ini berangkat dari keterangan sejumlah saksi yang mendengar adanya keributan dari dalam kamar kontrakan keduanya.
Baca juga: Tetangga Sempat Dengar Suara Benturan Tembok Sebelum Pasutri di Cikarang Ditemukan Tewas
Kronologi
Jaman mengungkapkan, penemuan kedua jasad bermula ketika rekan kerja YM tiba-tiba menghubunginya. Sebab YM sudah tak masuk kerja sejak Senin (24/2/2025).
Setelah mendapat informasi tersebut, Jaman langsung beranjak menuju kamar kontrakan pasutri itu.
Sesampainya di depan kamar kontrakan, Jaman mengintip kondisi di dalamnya dari bilik jendela.
Jaman melihat sepeda motor yang berada di ruang depan dan sebuah kipas angin yang masih dalam kondisi menyala.
Pada saat yang bersamaan, dia mencium bau tak sedap yang muncul dari dalam kamar kontrakan. Jaman langsung berinisiatif membuka pintu kamar kontrakan, ternyata dalam kondisi terkunci.
Kemudian, dia mengambil kunci cadangan kamar kontrakan pasutri itu.
Namun, pintu kamar kontrakan itu tetap tak bisa terbuka karena masih ada kunci yang terpasang.
Akhirnya, Jaman sekuat tenaga memaksa mendorong pintu kontrakan. Setelah berhasil dibuka, dia langsung menyelinap ke dalam kamar kontrakan dan menemukan DS tewas di atas kasur.
Jaman juga menemukan YM tewas di kamar mandi.
Kemudian, Jaman langsung melaporkan kejadian ini ke ketua RT setempat.
“Saya langsung lapor ke Pak RT di kontrakan saya ada kejadian bunuh diri, yaudah langsung bareng-bareng lapor ke aparat desa dan pada dateng,” ungkap Jaman, Selasa (25/2/2025).
Suara benturan di tembok
Sebelum ditemukan tewas, seorang tetangga, Tomi (26), sempat mendengar suara benturan tembok dari kamar kontrakan YM dan DS pada Minggu (23/2/2025 malam.
“Cuma dengar suara kayak bentur-bentur tembok jam 21.00 WIB, hari Minggu, malam Senin,” kata Tomi.
Ia menduga bahwa suara tersebut layaknya pasangan yang tengah bertengkar.
“Terakhir dengar kayak orang lagi berantem aja,” ungkap dia.
Tomi menyebut setelah mendengar suara benturan tersebut, dia tak lagi melihat aktivitas pasutri itu.
“Setelah kejadian enggak ada aktivitas apa-apa lagi,” ungkap dia.
Baca juga: Pasutri di Cikarang Ditemukan Tewas, Sang Istri Diduga Alami KDRT
KDRT
Kakak DS, Puji mengungkapkan, YM sebagai kepala rumah tanggap kerap bermain tangan terhadap adiknya.
Hal ini diketahui Puji berdasarkan keterangan adiknya, jauh sebelum ditemukan tewas.
“Diem sih orangnya, tapi pernah ngomong kalau suka main tangan lakinya,” ujar Puji.
Puji menuturkan, pernah suatu hari adiknya diseret dari kamar kontrakannya oleh YM.
“Pernah diseret juga di kontrakan yang kejadian itu,” ungkap dia.
Selain itu, Puji bilang, adiknya juga pernah tiga kali keguguran. Salah satunya diduga disebabkan karena kekerasan yang dilakukan YM.
“Pernah keguguran perutnya ditekan sama si laki. Tiga kali keguguran,” ujar Puji.
Ia menambahkan, hubungan rumah tangga keduanya sudah terjalin sejak 2021. Dari pernikahan ini, keduanya dikaruniai satu anak yang masih berumur satu tahun.
“Ada anak satu, umur satu tahun, sekarang anak di neneknya,” imbuh Puji.
Pesan singkat terakhir
Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa mengungkapkan, keduanya terakhir berkomunikasi melalui pesan singkat pada Sabtu (22/2/2025) malam.
Dari isi pesan singkat itu diketahui bahwa sang istri sempat mendesak suami yang mengharuskan mengirimkan uang pada 24 Februari 2025.
“Di chat-nya terakhir si istri meminta uang kepada suami. Pokoknya tertanggal 24 harus meminta uang. Pokoknya harus ada. Chat komunikasi terakhir antara DS dengan YM itu,” ungkap Mustofa.
Selain itu, Mistofa juga membenarkan, sebelum tewas, keduanya sempat bertengkar. Hal ini sebagaimana keterangan sejumlah saksi di lokasi.
“Hasil pemeriksaan beberapa saksi di TKP, beberapa yang lalu antara YM dan DS sempat terjadi cekcok,” kata Mustofa di lokasi.
Namun, polisi belum bisa menyimpulkan motif kematian pasangan suami istri tersebut. Saat ini, polisi masih terus mendalami penyebab kematian kedua korban.
“Apa karena ekonomi atau apa, kami belum tahu, yang jelas korban sudah ditemukan meninggal di kontrakan,” jelas Mustofa.
Baca juga: Tetangga Sempat Dengar Suara Benturan Tembok Sebelum Pasutri di Cikarang Ditemukan Tewas