Sejarah Valentine yang Identik dengan Coklat, Ternyata Bermula dari Sosok Pengusaha Asal Inggris Ini!

Grid.ID – Hari valentine selama ini memang selalu diperingati setiap tanggal 14 Februari.

Momen tersebut pun sering ditunggu-tunggu untuk menunjukkan rasa kasih sayang kepada orang terkasih.

Oleh karenanya, setiap momen valentine, banyak orang yang menyiapkan kado.

Salah satunya yang terkenal yakni dengan memberikan coklat.

Coklat dan valentine bahkan selalu diidentikan dan menjadi hal yang umum ditemui.

Namun siapa sangka, ada sejarah sendiri di balik valentine yang identik dengan coklat.

Dilansir dari Kompas.com dan Smithsonian Magazine, Selasa (11/2/2025), cokelat sendiri ternyata dianggap sebagai simbol kasih sayang, kenyamanan, dan sensualitas.

Cokelat di zaman dahulu juga dianggap sebagai barang mewah.

Dan hanya diperuntukkan dan bisa dinikmati suku elit, seperti suku Maya dan suku Aztec.

Cokelat sendiri mulai menyebar di Eropa sekitar tahun 1600-an.

Hanya saja, saat itu cokelat belum diidentikan dengan perayaan valentine.

Baca Juga: Sisi Kelam di Balik Sejarah Valentine, Ternyata Berawal dari Festival Berdarah Bernama Lupercalia

Sampai pada akhirnya, tepatnya pada tahun 1840-an, valentine diusulkan untuk menjadi hari libur di sebagian Eropa.

Dan ya, pada saat perayaannya, seseorang akan memberikan hadiah kepada pasangannya.

Keterkaitan cokelat yang identik dengan valentine rupanya juga tak lepas dari andil sosok pengusaha bernama Richard Cadbury.

Yakni seorang keturunan keluarga produsen cokelat asal Inggris.

Dimana pada tahun 1861, Cadbury mulai menjual cokelat dari perusahaannya dengan kemasan kotak berbentuk hati.

Untuk mempercantik tampilan kotak cokelat miliknya, Cadbury kemudian menambah gambar Cupid dan bunga mawar di atasnya.

Sejak saat itu, cokelat mulai berkembang menjadi hadiah saat valentine.

Kemudian di era Ratu Victoria, coklat dipercaya sebagai simbol kasih sayang dan rayuan.

Ya, banyak laki-laki di masa itu menggunakan cokelat untuk PDKT kepada perempuan.

Pada era Ratu Victoria, cokelat diibaratkan dengan hubungan dan seks.

Oleh karenanya, perempuan lajang dilarang menerima cokelat dari laki-laki tak dikenal.

Hingga pada akhirnya, tradisi memberikan cokelat ke pasangan pada Hari Valentine ini menyebar dari Eropa ke berbagai negara-negara di dunia.

Baca Juga: Sejarah Bunga Mawar Merah Identik dengan Perayaan Valentine, Ternyata Berakar dari Mitologi Yunani

(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *