JAKARTA, KOMPAS.com – Cuaca yang ekstrem diduga jadi penyebab beberapa tanggul di area timur Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, banyak yang rusak dan retak.
“Itu karena pengaruh cuaca ekstrem aja,” ucap salah seorang pedagang di Pelabuhan Muara Baru bernama Saun (37) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Selasa (4/2/2025).
Saun mengatakan, rusaknya tanggul disebabkan karena adanya musim baratan.
Baca juga: Sudah 7 Tahun Tanggul Retak di Muara Baru Terbengkalai, Air Laut Terus Merembes ke Jalan
Musim baratan sendiri adalah musim hujan di Indonesia yang ditandai dengan angin berhembus dari arah barat ke timur.
“Itu karena pengaruh musim baratan. Kalau musim baratan kan arus bawah lebih kencang nendangnya,” ucap Saun.
Karena kerasnya arus dari arah bawah, membuat beberapa fondasi tanggul hancur.
Alhasil, ada sekitar 200 meter tanggul di area timur Pelabuhan Muara Baru retak dan miring.
Sekitar 200 meter tanggul itu sudah rusak sejak enam hingga tujuh tahun yang lalu dan belum diperbaiki.
Baca juga: Ada Rembesan Parah, Jalan di Pelabuhan Muara Baru Lumpuh akibat Kerusakan Tanggul
Menurut Saun, kerusakan tanggul tidak terjadi sekaligus, melainkan bertahap.
“Setiap tahunnya rusak satu blok, satu blok. Lama-lama rusak semua,” tambah Saun.
Miringnya tanggul membuat air laut rembes melalui celah-celah bawah dan meluap ke jalan.
“Kalau rembes ke luar ada celah-celah, kadang juga ada ombak tinggi,” ucap Saun.