Siapa Pemilik D’Cost? Begini Sejarah Berdirinya

Jakarta, IDN Times – D’Cost bukan nama baru di industri kuliner. Setelah hampir dua dekade berdiri, D’Cost membuktikan bahwa sebuah restoran bisa sukses dengan mengedepankan kualitas dan harga yang bersaing. Mereka menjadi salah satu jaringan restoran seafood terbesar di Indonesia. 

PT Pendekar Bodoh yang merupakan nama perusahaan pemilik brand D’Cost, berdiri pada 2006. Mereka terkenal dengan slogan “Mutu Bintang Lima, Harga Kaki Lima.”

Dengan ekspansi yang terus berkembang, D’Cost berpotensi untuk tetap menjadi salah satu pemimpin dalam industri restoran yang menawarkan makanan berkualitas dengan harga terjangkau.

1. Siapa pemilik D’Cost?

D’Cost didirikan oleh Ricky Kusmayadi. Ia menciptakan konsep bisnis yang unik dengan menghadirkan makanan laut segar dan berkualitas seperti di restoran mewah, tetapi dengan harga yang ramah di kantong. Nama unik PT Pendekar Bodoh, yang mencerminkan sisi humoris dan kreatif dari Ricky Kusmayadi.

Seiring waktu, kepemilikan dan pengelolaan D’Cost mengalami perubahan. Peran Ricky tidak lagi terlihat dalam manajemen operasional perusahaan setelah diambil alih oleh Christian Sia melalui PT Sari Boga Lestari. Christian Sia dikenal sebagai pengusaha dan investor yang mengambil alih kepemilikan dan kendali manajemen D’Cost.

Saat ini, D’Cost ada di bawah kepemimpinan Darmawan Ekaputra yang sekaligus pendiri dan pemiliknya. Sebagai generasi kedua yang memimpin perusahaan, Darmawan membawa visi dan inovasi yang membawa D’Cost tumbuh pesat.

Dengan Darmawan sebagai CEO, D’Cost berhasil menerapkan strategi bisnis yang cerdas, termasuk penggunaan teknologi, efisiensi operasional, dan inovasi program yang menarik pelanggan. Sejak ia menjabat CEO, D’Cost berhasil mengadopsi strategi bisnis yang memadukan efisiensi, kualitas, dan harga yang bersaing.

2. Strategi bisnis D’Cost

D’Cost dikenal dengan strategi bisnis yang mengutamakan dua hal utama kualitas dan harga dalam presentasi yang disampaikan Darmawan Ekaputra pada Global Network Week (GNW) 2016, dikutip dari feb.ui.ac.id.

D’Cost menekankan pentingnya menawarkan produk berkualitas dengan harga yang paling kompetitif di pasar. Dengan pendekatan ini, D’Cost berhasil menarik pelanggan yang sensitif terhadap harga namun tetap ingin mendapatkan makanan berkualitas.

Sebagai restoran dengan konsep yang unik, D’Cost percaya bahwa mereka bukan hanya menyajikan makanan, tetapi juga pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan. Oleh karena itu, mereka memastikan harga tetap terjangkau tanpa mengorbankan kualitas produk yang disajikan.

Baca Juga: Siapa Pemilik Intan Agung Makmur? Pemilik SHGB Pagar Laut Tangerang

Baca Juga: Siapa Pemilik Intan Agung Makmur? Pemilik SHGB Pagar Laut Tangerang

3. Ekspansi dan rencana bisnis D’Cost ke depan

D’Cost tidak hanya berfokus pada pengembangan restoran, tetapi juga memperluas sayap bisnisnya melalui beberapa usaha baru. Salah satunya adalah metode franchise yang menggabungkan bisnis properti dan restoran, yang memungkinkan investor untuk berpartisipasi dengan menyetor modal tanpa harus terlibat langsung dalam operasional.

Selain itu, D’Cost juga memperluas lini bisnisnya dengan mengembangkan usaha katering, serta membuka dua perusahaan baru Bocuan Gapapa (bisnis roti dan kue) dan Kosong Melompong (masakan Jepang). Dengan target untuk memiliki lebih dari dua ribu outlet di masa depan, D’Cost terus berinovasi untuk mempertahankan posisinya sebagai restoran dengan harga terbaik dan kualitas yang tak tergoyahkan.

Baca Juga: Resep Ayam Goreng Terasi ala D’Cost, Gak Sesulit yang Kamu Bayangkan

Baca Juga: Resep Ayam Goreng Terasi ala D’Cost, Gak Sesulit yang Kamu Bayangkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *