Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Jakarta Pusat Sudah Berlangsung Selama Sepekan

JAKARTA, KOMPAS.com – Kelangkaan gas elpiji subsidi tiga kilogram atau gas melon di wilayah Jakarta Pusat telah berlangsung selama beberapa minggu terakhir.

Salah satu warga Sawah Besar, Jakarta Pusat, bernama Laila (38) mengaku sudah berupaya mencari gas elpiji tiga kilogram ke sejumlah agen, tetapi tidak membuahkan hasil.

“Sudah sekitar satu atau dua minggu ini gas langka. Sudah kemana-mana saya cari. Makanya saya juga bingung ini mau cari kemana lagi,” ujar Laila saat ditemui Kompas.com di Jalan C, Nomor 9 Karang Anyar, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2025).

Baca juga: Gas Elpiji 3 Kg Langka di Jakarta Pusat, Warga Rela Berkeliling Cari Stok

Kelangkaan gas elpiji tiga kilogram juga diperparah dengan antrean panjang di sejumlah agen yang menjatahi pembelian gas.

Selain itu, kata Laila, harga gas elpiji subsidi tiga kilogram di tingkat pengecer mulai melonjak.

“Biasanya beli di warung Rp 22.000, tapi sekarang bisa lebih dari harga itu. Kalau enggak buru-buru, susah dapatnya,” kata dia.

Hal senada juga dirasakan oleh Ningrum (42), warga di kelurahan Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Ningrum mengeluhkan soal kelangkaan gas elpiji bersubsidi tiga kilogram yang terjadi di daerahnya sehingga membuat ia kesulitan untuk memasak.

“Iya nih sudah mulai langka. Ini sih enggak saya pakai buat dagang, cuma buat masak tapi karena enggak ada gas jadi enggak bisa masak,” kata Ningrum.

Baca juga: Gara-gara Gas Elpiji 3 Kg Langka di Jakpus, Wanita Ini Mengeluh Tak Bisa Masak

Ningrum yang datang dengan membawa satu tabung gas elpiji bersubsidi tiga kilogram menggunakan sepeda listrik itu mengaku begitu kesulitan mencari gas tersebut.

Bahkan, dia harus pulang dengan tangan kosong setelah berupaya mencari gas Elpiji bersubsidi tiga kilogram di empat tempat.

“Empat tempat, warung dua. Terus agen di pasar inpres juga kosong, terus di agen sini juga kosong. Yaudahlah, besok lagi aja,” kata dia.

Sementara itu, David, pemilik agen gas di Jakarta Pusat, membenarkan bahwa pasokan gas dari Pertamina terbatas sehingga tidak mencukupi kebutuhan warga.

“Biasanya kami dapat tiga truk per hari, sekarang hanya dua truk. Itu pun langsung habis karena antrean panjang,” jelasnya.

David mengaku tidak mengetahui penyebab kelangkaan gas elpiji bersubsidi tiga kilogram ini.

Baca juga: Hindari Kebakaran Selama Liburan, Warga Diingatkan Cabut Setop Kontak dan Regulator Gas

Namun, untuk mengantisipasinya, mereka meminta para pelanggannya untuk menunjukkan KTP setiap pembelian gas.

“Kami jatahin pemakaiannya hanya satu, sesuai dari anjuran Pertaminanya. Satu fotokopi KTP, satu gas,” jelas dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *