JAKARTA, KOMPAS.com – Kelangkaan gas LPG 3 kg masih menjadi masalah di berbagai wilayah, meskipun pemerintah telah mencabut pembatasan bagi pengecer untuk menjualnya.
Sejak kebijakan baru berlaku pada Selasa (4/2/2025), masyarakat di Jakarta dan sekitarnya masih kesulitan dalam mendapatkan gas subsidi yang sering digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Kondisi di lapangan
Di beberapa wilayah, seperti di pangkalan gas Ariestianto di Pondok Aren, Tangerang Selatan, antrean panjang menjadi pemandangan yang umum.
Warga harus menunggu berjam-jam, seperti yang dialami Melani (43) yang mengantre sejak pukul 06.00 WIB.
Baca juga: Harga Gas 3 Kg di Pangkalan Disebut Meningkat Imbas Terjadinya Kelangkaan
Ia mengungkapkan bahwa gas di rumahnya sudah habis dan sulit mencarinya.
“Enggak ada, masih kosong. Makanya saya antre di sini, di pangkalan,” keluh Melani.
Melani menjelaskan, keadaannya semakin sulit karena memiliki anak yang masih kecil dan harus memasak setiap hari.
“Ya karena punya saya kosong, buat masak. Gasnya pada kosong di rumah,” ujar Melani.
Hal serupa dialami oleh Mardi (50), yang mengungkapkan, sudah melakukan pencarian ke banyak pengecer, namun gas 3 kg sulit ditemukan.
“Saya udah cari ke mana-mana, udah muter-muter, enggak dapat juga. Terus saya lihat ada antrean di sini, saya ikut antre,” kata Mardi.
Baca juga: Pengecer Gas 3 Kg: Kita Sudah Ikuti Aturan Pemerintah, Jangan Dipersulit Lagi
Mardi bercerita bahwa biasanya hanya membeli gas di warung dekat rumahnya, namun kali ini tempat kehabisan stok sejak beberapa hari terakhir.
“Di warung pengecer dekat rumah belum ada. Makanya, saya nyari-nyari dari Pondok Betung. Terus karena di sini ada antrean, saya ikut antre,” jelas dia.
Kendala di pengecer
Di sisi pengecer, masalah pasokan gas juga masih menjadi kendala utama.
Eka (30), pengecer di Cipete, Jakarta Selatan, mengaku belum mendapatkan pasokan gas dalam sepekan terakhir.
Pasokan gas datangnya tidak teratur, dan seringkali terlambat.
“Mungkin hari ini (Rabu), cuma kan kita datangnya enggak tentu. Kadang pagi, siang, atau sore. Enggak tentu, tergantung dari sananya,” ujar Eka.
Sementara itu, pengecer gas lainnya bernama Tasman (63) mengaku sudah mendapatkan pasokan elpiji 3 kg kemarin sore.
Baca juga: Hanya Dapat Stok Empat Gas 3 Kg, Pengecer di Ciracas Langsung Diserbu Warga
Namun, stok yang dikirim dari pangkalan resmi berkurang dari biasanya.
“Sudah sejak seminggu yang lalu kosong. Dulu biasanya 100 dikasih sama agen, sekarang enggak, paling 50,” kata dia.
Namun, saat ini stok elpiji 3 kg di toko milik Tasman sudah habis.
Meskipun kebijakan pemerintah sudah berubah dengan memberikan izin kembali bagi pengecer untuk menjual gas 3 kg, pasokan di lapangan belum kembali normal.
Kelangkaan ini menyebabkan antrean panjang di pangkalan resmi dan kesulitan bagi masyarakat yang sangat bergantung pada gas subsidi ini.
Keluhan dari warga semakin menguat, mengingat mereka tidak hanya menghadapi keterbatasan stok, tetapi juga ketidakpastian pasokan yang datang tidak menentu.