2 Hari Misi Evakuasi Jasad Reruntuhan Coran Tower Bekasi, Kini Pemilik Diselidiki

BEKASI, KOMPAS.com – Jasad Rustadi (44), korban reruntuhan coran penyangga tower di atas sebuah mushala di Desa Karang Satria, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, akhirnya dievakuasi pada Rabu (29/1/2025) pagi.

Tim penyelamat gabungan berhasil mengevakuasi jasad Rustadi yang terjebak sejak Senin (27/1/2025). 

Setelah misi evakuasi rampung, jajaran kepolisian mulai menyelidiki penyebab runtuhnya coran penyangga tower milik salah satu perusahaan swasta yang berkantor di Jakarta Selatan itu.

Kendala

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Jakarta mengungkap sejumlah kendala dalam proses evakuasi jasad Rustadi sehingga butuh waktu dua hari. 

Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari mengatakan, salah satu kendala berupa struktur bangunan yang sangat labil.

“Jadi kondisi korban ada di lantai tiga dan di atas korban itu ada menara. Itu pun kondisinya labil, sehingga kami tidak berani mengambil risiko yang lebih besar lagi apabila kami paksakan beton itu kami angkat. Pengaruhnya adalah ke menaranya,” kata Desiana di lokasi, Rabu (29/1/2025).

Baca juga: Pemilik Tower yang Corannya Ambruk di Bekasi Bakal Diperiksa

Oleh karena itu, pada hari pertama proses evakuasi atau Senin (27/1/2025), dilakukan pembongkaran tower untuk mencegah rubuhnya menara.

Kemudian, proses evakuasi hari kedua pada Selasa (28/1/2025) malam terpaksa dihentikan lantaran angin berhembus sangat kencang. Evakuasi baru dilanjutkan pada Rabu waktu subuh.

“Alhamdulillah hujan ini memberi hikmah juga dan memudahkan kami. Beton yang menimpa korban, kemarin hari kedua ternyata sudah lembut. Jadi kami bisa melakukan pengikisan tanpa harus mengganggu struktur bangunan,” tutur Desiana.

Desiana menjelaskan, Basarnas mengevakuasi korban menggunakan metode collapse structure, di mana tim SAR yang bertugas membaca kondisi bangunan serta penggunaan alat.

“Metode itu digunakan untuk bangunan yang collapse, bangunan yang runtuh. Jadi tim SAR itu harus sudah bisa membaca kondisi bangunan dan menggunakan alat sesuai dengan kontruksi bangunannya,” tutur Desiana.

Usai dievakuasi, petugas langsung membawa jasad Rustadi ke RSUD Kabupaten Bekasi.

Baca juga: 6 Korban Selamat dari Ambruknya Coran Tower di Bekasi Sudah Dipulangkan

Periksa vendor

Polisi kini mulai menyelidiki penyebab runtuhnya coran penyangga tower, diawali dengan memeriksa vendor.

“Dari pihak vendor ya, dari pihak vendor yang pemilik tower itu diminta keterangan,” kata Kapolsek Tambun Selatan Kompol Wuryanti.

Saat ini, kasus ambruknya coran tower tersebut ditangani Polres Metro Bekasi.

Dalam penyelidikan kasus ini, polisi akan menggandeng ahli konstruksi.

“Ya, seperti yang saya sampaikan di keterangan awal, tentu karena ini kaitannya dengan konstruksi bangunan, tentu nanti melibatkan ahli konstruksi,” tutur Wuryanti.

Setelah proses evakuasi korban tewas dalam peristiwa ini rampung, tower provider yang berdiri di atas bangunan mushala itu juga akan dibongkar.

Penurunan besi tower akan dilakukan oleh pihak vendor dan akan diawasi langsung oleh polisi.

“Pengawasannya tetap berjalan karena besi-besi itu kan nanti kami jadikan barang bukti, jadi kami ingin memastikan bahwa besi-besi itu dilepas dengan safety,” tutur Wuryanti.

Sempat ditolak warga

Sebanyak 46 kepala keluarga (KK) di RT 08/RW 05, Desa Karang Satria ternyata sempat menolak pembangunan tower di wilayah mereka.

Namun, warga akhirnya setuju setelah pihak vendor menggelar audiensi yang disusul pemberian kompensasi.

“Setelah bertemu langsung dengan pihak dari vendornya, dijelaskan segala macam dan mereka menerima saja dan dengan dibuktikan mereka tanda tangan persetujuan warga,” kata Ketua RT 08/RW 05 Desa Karang Satria, Listiawati saat ditemui di kediamannya, Selasa (28/1/2025).

Dari persetujuan ini, kata Listiawati, sebanyak 46 KK mendapat kompensasi dari vendor dengan nilai bervariatif, mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 5 juta.

Besaran nilai kompesasi tergantung dari jarak radius tempat tinggal mereka dengan lokasi pembangunan tower.

Setelah mencapai kesepakatan, proses pembangunan tower sementara pun dimulai pada September hingga Desember 2024.

Setelah pembangunan tower sementara selesai, vendor kembali membangun tower permanen di atas mushala pada Januari 2025.

Namun demikian, Listiawati mengeklaim tak mengetahui persis apakah dalam berkas perizinannya, pihak vendor telah merancang pembangunan tower di atas bangunan mushala atau tidak.

Ia berdalih, bawahannya yang mengetahui teknis konstruksi yang juga masuk ke dalam tim lapangan pembangunan tower.

“Makanya saya paham kapasitas saya wanita yang tidak paham soal bangunan seperti itu,” kata Listiawati.

Setelah insiden runtuhnya coran tower, Listiawati mengungkapkan, beberapa warga terdampak menginginkan adanya kompensasi dari perusahaan.

Alasannya, warga mengalami trauma mendalam. Mengingat, rumah tempat tinggal mereka dibayang-bayangi reruntuhan tower setinggi 25 meter itu.

Akan tetapi, ia mengeklaim, mayoritas warga tak masalah apabila tidak mendapat kompensasi, asalkan pembangunan tower tidak dilanjutkan.

“Mayoritas warga bilangnya kita tidak dikasih kompensasi tidak jadi masalah yang penting ini proyek selesai (tidak dilanjutkan) sudah,” imbuh dia.

Baca juga: Butuh 2 Hari Evakuasi Jasad Korban Reruntuhan Coran Tower di Bekasi, Apa Kendalanya?

Runtuh

Adapun coran penyangga tower itu runtuh pada Senin (27/1/2025) pukul 10.00 WIB, saat dikerjakan oleh tujuh pekerja.

Akibat peristiwa ini, selain satu pekerja meninggal dunia, enam pekerja mengalami luka-luka.

Seorang warga, Ira (44) mengaku merasakan getaran yang menyerupai gempa bumi dari luar rumahnya, tepat ketika coran penyangga tower runtuh ke atap mushala.

“Jadi tiba-tiba ambruk, dengar suara kayak gempa,” kata Ira.

Setelah insiden ini, Ira dan seratusan warga yang tinggal di dekat area tower memilih mengungsi ke tempat aman.

Sementara, tim penyelamatan gabungan dari unsur Badan SAR Nasional (Basarnas), Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bekasi, PMI, Polsek Tambun Selatan, hingga relawan langsung berjibaku mengevakuasi jasad korban yang tertimpa coran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *