Selama 2024, 80 Kapal Yacht dari Seluruh Dunia Bawa Wisatawan Asing Berlabuh Sembari Nikmati Keindahan Biak

JAYAPURA, KOMPAS.com – Di tengah luasnya Samudera Pasifik, Biak Numfor perlahan menjelma menjadi destinasi unggulan bagi komunitas yacht internasional.

Keindahan alamnya yang memesona, kemudahan fasilitas bagi pelaut, serta proses administrasi yang efisien menjadikan Biak sebagai gerbang masuk utama bagi para petualang laut.

Pada tahun 2024, lebih dari 80 kapal yacht dari berbagai belahan dunia berlabuh di perairan Biak, khususnya di Pantai Samau, di depan Nirmala Beach Hotel and Resort.

Ahmed Eltantawy, pemilik Dive Resort and Yacht Club Nirmala Biak, didampingi Yulia Busli, Owner Nirmala Beach Hotel and Resort, mengungkapkan bahwa tren perjalanan komunitas yacht mulai bergeser.

Baca juga: Kapal Yacht Asal Australia Mati Mesin dan Terdampar di Perairan Sumenep

“Sebelumnya, para pelaut lebih sering memilih Sorong atau Maluku Utara sebagai titik persinggahan utama.”

“Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Biak mulai mencuri perhatian sebagai titik entry dan exit baru bagi kapal-kapal yacht,” ujar Ahmed dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (25/2/2025).

Masa tinggal para wisatawan tersebut bervariasi antara tiga hari hingga dua minggu, bahkan ada yang menetap hingga sembilan minggu.

Wisatawan yacht itu tidak hanya menikmati eksotisme laut Biak, tetapi juga berkontribusi besar terhadap perekonomian lokal.

Rata-rata, mereka menghabiskan Rp 40 hingga Rp 80 juta selama kunjungannya di Biak untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pengisian bahan bakar, penyewaan kendaraan, hingga menikmati wisata darat dan bawah laut.

Baca juga: Banyak Kapal Yacht Masuk Perairan Indonesia Tanpa Agen yang Sah

Tak jarang, mereka juga memberikan servis untuk pembersihan kapal dari kerak-kerak yang menempel dan belanja kebutuhan dapur kapal.

Nirmala Beach Hotel and Resort menawarkan berbagai fasilitas untuk komunitas yacht, termasuk dermaga apung serta layanan penyelaman di beberapa titik diving ternama seperti Dive Point Nirmala dan Dive Point Catalina.

Selain itu, mereka juga menyediakan jasa laundry dan layanan transportasi ke pasar tradisional dan dermaga ikan.

“Kami ingin memberikan pengalaman yang terbaik bagi para wisatawan yacht. Mereka bukan sekadar singgah, tetapi benar-benar menikmati setiap sudut Biak,” ungkap Ahmed, yang turut didampingi Yulia Busli.

Salah satu daya tarik utama yang membuat Biak semakin dilirik oleh komunitas yacht adalah proses administrasi yang kini jauh lebih cepat dan efisien.

Jika sebelumnya clearance in dan clearance out memakan waktu hingga lima hari, kini berkat sinergi antara Kesyahbandaran Pelabuhan Biak, Karantina Biak, Imigrasi Kelas II A, dan Bea Cukai, prosedur tersebut dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari tiga jam.

Dengan semakin banyaknya kapal yacht yang memilih Biak sebagai tempat singgah, manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat pun semakin terasa.

Wisatawan tidak hanya membayar pajak masuk, tetapi juga melakukan transaksi ekonomi dengan membeli bahan bakar, berbelanja di pasar tradisional, serta menggunakan berbagai jasa yang tersedia di Biak.

Namun, meski potensi besar telah tampak, masih ada tantangan yang perlu diatasi.

Salah satunya adalah pembangunan mooring atau tempat berlabuh khusus yang tidak merusak ekosistem laut.

Ahmed berharap adanya dukungan dari pemerintah untuk membangun fasilitas ini agar komunitas yacht dapat menikmati Biak tanpa mengancam keberlanjutan terumbu karang.

Baca juga: Kapal Yacht Eagle Wings Alami Kebocoran, 7 WNA Penumpang Nyaris Tenggelam di Anambas

“Pantai Samau Biak memiliki reef panjang yang mampu melindungi kapal dari gelombang Samudera Pasifik. Ini adalah keunggulan Biak yang perlu dimanfaatkan secara bijak,” ujarnya.

“Dengan adanya mooring, wisatawan akan lebih nyaman dan ekosistem laut tetap terjaga,” tambahnya.

Dengan semakin kuatnya Biak sebagai pusat perhentian bagi komunitas yacht internasional, pulau ini kini tidak hanya dikenal sebagai surga bawah laut, tetapi juga sebagai gerbang maritim yang menjanjikan pengalaman unik dan berkelas bagi para petualang dunia.

“Biak siap mengukir namanya dalam peta wisata bahari global,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *