Di Solo,Sumartono Hadinoto Berharap Keturunan Tionghoa Bisa Dapat Porsi untuk Ikut Bangun Indonesia

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima

TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Ketua Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) Sumartono Hadinoto, berbicara soal porsi yang didapatkan keturunan Tionghoa dalam membangun Indonesia.

Dalam podcast bersama TribunSolo, ia berharap keturunan Tionghoa juga mendapatkan kesempatan yang sama untuk turut andil dalam pembangunan bangsa lewat jalur apapun.

Ia menceritakan keturunan Tionghoa sempat menjadi korban diskriminasi pada masa orde baru.

Namun seiring berjalannya waktu, kebijakan mulai berpihak ke seluruh pihak.

“Jadi kita sekarang sudah betul punya hak dan kewajiban yang sama. Ini satu sisi tentunya kita akan sama dengan warga-warga yang lain, suku yang lain,” katanya.

Di lain sisi, kata dia, pihaknya merasa perlakuan diskriminatif karena terdampak penjajahan.

Ia berpandangan, penjajah menginginkan masyarakat lemah, salah satu caranya menggunakan adu domba.

“Karena minoritas, biasanya jadi korban kan. Tidak hanya Tionghoa sebenarnya,” ujarnya.

Meski begitu, ia menilai baik dan buruk tidak bisa dilihat dari suku, agama maupun budaya, melainkan manusianya.

Baca juga: Habiskan Hidup Bantu Sesama, Dedikasi Sumartono Hadinoto di Solo Sampai Diganjar Award dari PBB

“Makanya saya selalu bilang, kalau orang masih rasialis itu adalah orang-orang yang satu tidak punya kemampuan lebih kalau kita lagi berdebat, sudah kehabisan akal untuk berdebat ya yang keluar rasialis, pasti,” katanya.

Di sisi lain, pihaknya mengaku bangga karena dalam sejarah bangsa, keturunan Tionghoa turut andil, termasuk dalam upaya kemerdekaan.

Salah satunya adalah Yap Tjwan Bing yang berasal dari Solo.

“Kita patut bangga ternyata dalam perjalanan sejara mulai kemerdekaan, BPUPKI ya itu yang ikut menandatangani seorang Tionghoa dan itu putra daerah Solo Bapak Yap Tjwan Bing,” katanya.

(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *