Banyak WNA Berulah di Bali, Dispar Bergerak, Pasang Baliho Imbauan

bali.jpnn.com, DENPASAR – Dinas Pariwisata (Dispar) Bali gerah dengan banyaknya warga negara asing (WNA) yang berulah saat berlibur ke Pulau Dewata.

Kasus terbaru, beberapa WNA mengeroyok empat sekuriti FINNS Beach Club, Selasa (11/2) malam.

Empat sekuriti, yaitu KBDY, GDW, LR dan GNAS rata-rata mengalami luka pada bagian tangan, wajah, hingga kepala setelah dianiaya sang WNA, sementara pelaku masih dalam pencarian.

Buntut peristiwa tersebut, Dispar Bali segera memasang baliho pengumuman aturan bagi wisatawan di berbagai titik.

“Saya melihat video itu (pengeroyokan satpam) sangat memprihatinkan.

Kami menginginkan semua pihak sama-sama menjaga, luar biasa ini sudah melebihi ekspektasi kami, tahun ini kami akan pasang di beberapa kawasan mana yang boleh mana yang tidak,” kata Kadispar Bali Tjok Bagus Pemayun dilansir dari Antara.

Kadispar Bali mengatakan baliho aturan “do’s and don’ts” akan dipasang di 10 titik rawan, salah satunya di kawasan Berawa, di mana sejumlah kelab malam ada di sana.

Sisanya Dispar Bali akan memasang di daya tarik wisata seperti Uluwatu, Tanah Lot dan Bedugul.

Menurut Kadispar Bali, pemasangan baliho imbauan bertujuan untuk mengencangkan kembali aturan yang semestinya sudah dipahami turis asing karena telah diberikan saat tiba di Bali.

Kadispar Bali memandang pengusaha di industri pariwisata semestinya ikut membantu mengingatkan wisatawan soal aturan yang berlaku.

Kadispar berharap pihak kepolisian segera menegakkan hukum dalam kasus ini.

“Itu kegiatan malam yang katanya orang mabuk berarti sudah di luar batas kesadaran sehingga mereka melakukan hal-hal yang tidak sesuai.

Kami akan komunikasikan dengan penegak hukum, kepolisian sudah bergerak termasuk imigrasi,” ujar Kadispar Bali.

Community Management Finns Wayan Asrama enggan berkomentar panjang.

Wayan Asrama memastikan proses atas kasus WNA mengeroyok satpam ini masih berlanjut.

“Saya belum bisa mengatakan apa-apa, tetapi itu masih dalam proses,” tutur Wayan Asrama. (lia/JPNN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *