Tak Mau Sakit Mendadak, Warga Palmerah Antusias Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas

JAKARTA, KOMPAS.com – Warga Palmerah, Jakarta Selatan, menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti program cek kesehatan gratis di Puskesmas.

Banyak dari mereka, seperti Juwita (36), langsung mengikuti anjuran dokter setelah menjalani pemeriksaan kesehatan.

Juwita, yang baru pertama kali melakukan cek kesehatan, mengaku tidak ragu untuk mengikuti saran dokter untuk diet.

Baca juga: Warga Minta Puskesmas Duren Sawit Buat Nomor Antrean Cek Kesehatan Gratis

“Oh iya, aku kegendutan jadi perlu diet,” ujarnya saat ditemui di Palmerah, Selasa (11/2/2025).

Dia datang ke Puskesmas untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuhnya dan merasa tenang selama pemeriksaan.

“Saya pengin tahu sih. Jadi saya enjoy saja. Enggak khawatir karena pengin tahu diri saya sehat atau enggak,” tambahnya.

Saat itu, Juwita menunggu untuk melakukan pemeriksaan rahim dan menegaskan akan mengikuti semua anjuran tenaga medis demi kesehatannya.

“Iya dong, tentu anjuran dari tenaga medis di sini. Bakal saya jalankan untuk kesehatan saya,” katanya.

Baca juga: Warga yang Kesulitan Daftar Cek Kesehatan Gratis Bakal Dibantu Tim Puskesmas

Cek gula darah hingga kesehatan mental

Juwita menjelaskan, pemeriksaan gratis di Puskesmas mencakup berbagai aspek, mulai dari pengecekan gula darah hingga kesehatan mental.

“Saya pemeriksaan fisik, tinggi badan, berat badan, gula darah, sama wawancara kesehatan mental,” ucap Juwita.

Sebagai seorang perempuan yang telah menikah, dia juga mendapatkan pemeriksaan kesehatan leher rahim.

“Terus ini nanti mau cek, karena kan sudah menikah, kan udah aktif hubungan seksual, takut kedeteksi untuk leher rahim,” jelasnya.

Dia juga akan menjalani pemeriksaan kanker payudara yang dilakukan oleh petugas di puskesmas.

Secara umum, kesehatannya dinyatakan baik. Namun, dokter menyarankan dia untuk diet guna menghindari obesitas.

Baca juga: Hari Kedua Cek Kesehatan Gratis, Hanya Ada 6 Pasien di Puskesmas Palmerah

Wahyu (29), warga Kebon Jeruk, juga menekankan pentingnya mengikuti anjuran dokter setelah pemeriksaan.

“Daripada dadakan nanti (sakitnya). Kalau mungkin disuruh mengubah pola makan, atau tidur, kalau ada evaluasi ya diikuti,” ungkapnya.

Jika ditemukan penyakit yang serius, Wahyu berencana untuk berdiskusi terlebih dahulu dengan keluarganya sebelum mengambil langkah lebih lanjut.

Berharap terus berlanjut

Baik Juwita maupun Wahyu berharap agar program cek kesehatan gratis (CKG) dapat berlanjut di masa mendatang.

Juwita berharap pemerintah menyediakan dana yang lebih besar untuk mempertahankan program ini.

“Saya maunya berlanjut sih, ya mudah-mudahan pemerintahnya punya dana yang lebih,” harapnya.

Baca juga: Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Duren Sawit Diusulkan Dibuka sampai Sabtu

Dia merasa terbantu untuk mengetahui kondisi kesehatannya, terutama karena sebelumnya dia belum pernah melakukan cek kesehatan.

Wahyu juga menyatakan harapannya agar program ini dapat terus berlangsung.

“Cukup membantu karena banyak orang yang enggak mampu buat cek kesehatan,” katanya.

Dia mengusulkan agar kuota penerima CKG di setiap Puskesmas diperbesar untuk memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat.

“Jadi ya ini cukup membantu kalau bisa lebih banyak yang tahu soal ini karena kan katanya sehari dibatasi 30 orang ya, kalau bisa lebih banyak lagi,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *